Menu

Mode Gelap
Ketua TP PKK OKU Selatan Hadiri Pengajian Akbar dan Santunan Anak Yatim di Mekar Jaya Sinergi Pemkab OKU Selatan dan Bulog Perkuat Penyaluran Bantuan Beras Tepat Sasaran Empat Ruko Ludes Terbakar di Tangga Batu, Pemadaman Berhasil Setelah Dua Jam Revitalisasi RSUD Muaradua, Membangun Rumah Sakit Modern untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Bupati Abusama Resmi Buka Musrenbang RPJMD 2025–2029: Satukan Apirasi Untuk Membangun OKU Selatan Lebih Maju Bupati Abusama Sambut Haru Kedatangan Jamaah Haji OKU Selatan Tahun 2025: “Selamat Datang Para Tamu Allah”

Headline

Ini Nama 6 Orang Tersaka Terjaring OTT KPK di OKU, Terkait Fee Pokir

badge-check


					Ini Nama 6 Orang Tersaka Terjaring OTT KPK di  OKU, Terkait Fee Pokir Perbesar

JAKARTA, Muaraduaekspres.com- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap kronologi kasus korupsi di dinas PU-PR kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) akhir pekan kemarin.

Dalam konferensi pers yang digelar di gedung  merah putih Minggu (16/3/2025)  Ketua KPK, Setyo Budiyanto menjelaskan bahwa kasus ini berasal dari proses pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten OKU tahun 2025.

Untuk mendapatkan persetujuan APBD, perwakilan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) OKU bertemu dengan pihak pemerintah daerah.

“Perwakilan DPRD meminta alokasi pokir, yang kemudian disepakati bahwa alokasi pokir tersebut akan dialihkan menjadi proyek fisik yang dikerjakan oleh dinas PU-PR OKU dengan total nilai Rp 40 Miliar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Proyek tersebut disalurkan kepada beberapa anggota DPRD OKU, termasuk ketua dan wakil ketua dengan nilai proyek masing-masing Rp 5 Miliar, dan anggota lainnya sejumlah Rp 1 Miliar.

Meskipun terjadi pembatasan anggaran, nilai proyek yang awalnya mencapai Rp 40 Miliar kemudian dipotong menjadi Rp 35 Miliar, namun imbalan yang diberikan kepada anggota DPRD tetap disepakati sebesar 20 persen dengan total Rp 7 Miliar.

“Ketika APBD 2025 disahkan, alokasi anggaran untuk dinas PU-PR meningkat dari Rp 48 Miliar menjadi Rp 96 Miliar hasil dari kesepakatan sebelumnya, yang mengakibatkan kenaikan hingga dua kali lipat,” paparnya.

Inilah nama nama tersangka yang ditetapkan KPK pasca Operasi Tangkap Tangan di Kabupaten OKU

Dari pemeriksaan 8 orang yang terjaring ott KPK itu, penyidik menetapkan 6 orang tersangka dan langsung mengenakan rompi orange. Ke 6 oranf tersangka itu Farlan Juliansyah anggota Komisi III, M Fahrudin ketua Komisi III, Umi Hartati ketua Komisi II, Nopriansyah Kepala Dinas PU PR OKU, M Fauzan alias Fablo dari pihak swasta terkahir, Ahmad Sugeng Santoso juga dari pihak swasta. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ketua TP PKK OKU Selatan Hadiri Pengajian Akbar dan Santunan Anak Yatim di Mekar Jaya

22 Juli 2025 - 07:40

Sinergi Pemkab OKU Selatan dan Bulog Perkuat Penyaluran Bantuan Beras Tepat Sasaran

22 Juli 2025 - 07:30

Empat Ruko Ludes Terbakar di Tangga Batu, Pemadaman Berhasil Setelah Dua Jam

22 Juli 2025 - 06:12

Revitalisasi RSUD Muaradua, Membangun Rumah Sakit Modern untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan

18 Juli 2025 - 16:23

Bupati Abusama Resmi Buka Musrenbang RPJMD 2025–2029: Satukan Apirasi Untuk Membangun OKU Selatan Lebih Maju

8 Juli 2025 - 16:10

Trending di Daerah